WAFATNYA SAYYIDATINA KHADIJAH RADHIYALLAHU ‘ANHA.
Dalam rangka haul Sayyidatina Khadijah binti Khuwailid ke-1440.
Dalam kitab Al Busyro yang ditulis Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliky al Hasani Rahimahullah.
Disebutkan, istri Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam Khadijah Radhiyallahu ‘anha wafat
pada hari ke-11 bulan Ramadlan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam hijrah ke Madinah .
Khadijah Radhiyallahu ‘anha wafat dalam usia 65 tahun, saat usia Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam sekitar 50 tahun.
Diriwayatkan,
Ketika Khadijah Radhiyallahu ‘anha sakit menjelang ajal, Khadijah Radhiyallahu ‘anha berkata kepada Rasululllah Shallallahu `alaihi Wa Sallam “Aku memohon maaf kepadamu,
Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.”
Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam menjawab, “Jauh dari itu ya Khadijah.
Engkau telah mendukung da’wah Islam sepenuhnya”.
Kemudian Khadijah Radhiyallahu ‘anha memanggil Fatimah Azzahra Radhiyallahu ‘anha dan berbisik, “Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu,
aku malu dan takut memintanya sendiri,
agar Beliau Shallallahu `alaihi Wa Sallam memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku”
Mendengar itu Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam berkata, “Wahai Khadijah, Allah Ta’ala menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di sorga.”
Saat itu Malaikat Jibril Alaihis Salam turun dari langit membawa lima kain kafan. Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanya, “Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?”
“Kafan ini untuk Khadijah, Engkau ya Rasulullah, Fatimah, Ali dan Hasan.”,
jawab Jibril Alaihis Salam.
Jibril Alaihis Salam berhenti dan menangis.
Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanya, “Kenapa, ya Jibril?”
“Cucumu yang satu, Husain Radhiallahu anhu tidak memiliki kafan, dia akan dibunuh dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan.”
Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam berkata
di dekat jasad Khadijah Radhiyallahu ‘anha, “Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu.
Pengabdianmu kepada Islam dan dirikusungguh luar biasa. AllahTa’ala Maha Mengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kamu hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini darimu. Permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah SELEMBAR SORBAN ?”
“Ya Allah, ya Ilahi rabbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam.
Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku.
Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku.
Menentramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah.
Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”
Tiba2 Ali Radhiallahu anhu berkata, “Aku, Ya Rasulullah!”
Peristiwa wafatnya Khadijah Radhiyallahu ‘anha itu sangat menusuk jiwa Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam. Alangkah sedih dan pedih perasaan Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam ditinggal dua orang sangat dicintai dan mendukung perjuangannya menegakkan Islam.
Semoga bermanfaat
Silahkan share
Sumber :
Kitab Al Busyro,
Karya : Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliky al Hasani Rahimahullah.
Dicopas dr WA group, diposting utk kemaslahatan lbh luas.
Tinggalkan komentar